Awal 2017, BPS Metro Rilis Infalsi
METRO - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laju
inflasi di Kota Metro pada, Januari 2017 sebesar 0,72 persen. Penyampaian
rapat ini berlangsung di OR Setda Kota Metro, yang dipimpin oleh Asisten II
Prayetno, Rabu (01/02/2017).
Kepala BPS Taulina Anggarani mengatakan,
ada tujuh kelompok pemicu terjadinya inflasi. Penyumbang inflasi terbesar pada
bulan lalu oleh
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,3732 persen.
Taulina menjelaskan komoditas yang memberikan
andil inflasi cukup besar selama bulan Januari diantaranya, tarif listrik,
cabai merah, bensin, bayam, tomat sayur, upah pembantu rumah tangga, ikan
kembung, tarif pulsa ponsel, biaya perpanjang STNK dan bawang merah.
“Berdasarkan perhitungan Indeks Harga
Konsumen (IHK) pada bulan anuari 2017, inflasi di Kota Metro disebabkan oleh
adanya kenaikan indeks pada kelompok perumahan sebesar 1,74 persen, kelompok
bahan makanan sebesar 0,82 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa
keuangan sebesar 0,77 persen. Selanjutnya kelompok makanan jadi sebesar 0,09
persen dan kelompok sandang sebesar 0,04 persen,” ujar Taulina.
Tambahnya, ia mengatakan, kelompok yang menahan laju inflasi adalah kelompok kesehatan yang mengalami deflasi sebesar 0,10 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan deflasi sebesar 0,01 persen.
Pihaknya mencatat, pada Januari 2017 Kota
Metro dengan inflasi 0,72 persen menempati peringkat 59 secara nasional.
“Sementara itu, dari 23 kota di pulau
Sumatra seluruhnya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di
Pangkal Pinang sebesar 1,72 persen dan inflasi terendah terjadi di Bukit Tinggi
yaitu sebesar 0,22 persen. Dengan hal ini Kota Metro menduduki peringkat ke 14
di pulau Sumatra,” tutup Kepala BPS Metro,"ujarnya.(*)
No comments:
Post a Comment