POPT Gencar Basmi Hama
METRO - Petugas lapangan pengedali organisme penganggu tumbuhan (POPT), dari Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Lampung langsung terjun kelapangan menindaklanjuti keluhan para petani tentang serangan hama tikus dan ulat yang menyerang sebagaian tanaman padi mereka.
Petugas POPT wilayah Metro Selatan dan Timur, Edi Triono,ST mengatakan hasil pengamatan kami dilapangan populasi hama ulat tidak seberapa parah bisa diatasi. Memang hama tikus yang cukup menghawatirkan. “Ya kalau ditotal jumlahnya tidak mencapai ratusan hektar yang diserang, hanya sebagian kecil kok yang di makan,”katanya , (15/12/2016)
Lebih lanjut, Edi mengungkapkan, bahwa sebelum musim tanam model ini. Pihaknya bersama petani dan stakholder terkait sudah melakukan pengendalian hama tikus. Salah satunya dengan melakukan gapyokan tikus secara serentak, petani juga sudah dibantu dengan mercon tikus (Belerang) satu wilayah satu karung yang berisi 10 kardus. Sudah dibagikan secara merata pada saat mulai tanam padi waktu itu.
“Catatan buat para petani diharapkan tetap mewaspadai serangan hama-hama lainnya. Kalau didapati tanamanya terserang penyakit segera melaporkan kita akan segera menindaklanjuti mencarikan solusi pengendalian,”cetusnya.
Saat disinggung mengenai adanya hama wereng yang sudah menyerang tanaman musim tanam model. Edi mengaku sementara hasil pengamatan sudah ditemukan di wialayah Metro Selatan. Namun, jumlahnya skala kecil dan belum lama ini sudah bisa diatasi tidak sampai menyebar luas ketanaman lain.” Alhamdulilah sudah bisa diatasi melalui pengedalian sejak dini. Yang jalas petani harus peka dan rutin mengawasi pertumbuhan tanaman padinya agar ketika ada serangan penyakit bisa diatasi,”ujarnya.(*)
Sumber: http://beritabisnismetro.blogspot.co.id
Petugas POPT wilayah Metro Selatan dan Timur, Edi Triono,ST mengatakan hasil pengamatan kami dilapangan populasi hama ulat tidak seberapa parah bisa diatasi. Memang hama tikus yang cukup menghawatirkan. “Ya kalau ditotal jumlahnya tidak mencapai ratusan hektar yang diserang, hanya sebagian kecil kok yang di makan,”katanya , (15/12/2016)
Lebih lanjut, Edi mengungkapkan, bahwa sebelum musim tanam model ini. Pihaknya bersama petani dan stakholder terkait sudah melakukan pengendalian hama tikus. Salah satunya dengan melakukan gapyokan tikus secara serentak, petani juga sudah dibantu dengan mercon tikus (Belerang) satu wilayah satu karung yang berisi 10 kardus. Sudah dibagikan secara merata pada saat mulai tanam padi waktu itu.
“Catatan buat para petani diharapkan tetap mewaspadai serangan hama-hama lainnya. Kalau didapati tanamanya terserang penyakit segera melaporkan kita akan segera menindaklanjuti mencarikan solusi pengendalian,”cetusnya.
Saat disinggung mengenai adanya hama wereng yang sudah menyerang tanaman musim tanam model. Edi mengaku sementara hasil pengamatan sudah ditemukan di wialayah Metro Selatan. Namun, jumlahnya skala kecil dan belum lama ini sudah bisa diatasi tidak sampai menyebar luas ketanaman lain.” Alhamdulilah sudah bisa diatasi melalui pengedalian sejak dini. Yang jalas petani harus peka dan rutin mengawasi pertumbuhan tanaman padinya agar ketika ada serangan penyakit bisa diatasi,”ujarnya.(*)
Sumber: http://beritabisnismetro.blogspot.co.id
No comments:
Post a Comment