Friday, December 30, 2016

Gila ! Dana Program BSBS di Pekalongan Diduga Disunat



LAMPUNG TIMUR -  Dana program Bantuan Stimulan Bersama Swuadaya (BSBS) yang diperuntukan bagi masyrakat kurang mampu di Desa Jojog Kecamatan Pekalongan diduga telah disunat oleh salah satu oknum pegawai dinas terkait di Kabupaten Lampung Timur (Lamtim). 

Hal itu membuat salah satu politisi yang juga menjabat sebagai anggota dewan Lampung Timur dari fraksi Gerindra Abdul Wahit geram dan langsung melakukan sidak kelokasi yang berada di desa Jojog Kecamatan Pekalongan Lamtim, Kamis (29/12/2016).

Dalam sidaknya itu, Abdul Wahit merasa prihatin setelah melihat kondisi pembangunan bedah rumah masyarakat kurang mampu yang merupakan program BSBS dari kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPERA) sebesar Rp 15 juta perkeluarga kurang mampu.

"Jika dilihat dari pembangunannya, memang bangunan rumah tersebut sama sekali tidak sesuai dengan dana yang dikucurkan oleh kementrian PUPERA untuk masyrakat kurang mampu di Lamtim,"ungkapnya kepada Radar Lamtim.

Lebih lanjut, Abdul Wahit yang akrab disapa dengan panggilan Kuraisin ini mengecam tindakan oknum PNS Lamtim di Dinas bersangkutan yang diduga telah melakukan pemotongan terhadap dana yang semestinya harus diberikan seluruhnya. " Bila terbukti tentu saja tindakan tersebut sangat disesalkan kelakuan oknum tersebut, dana yang sudah jelas untuk membangun rumah bagi masyrakat kurang mampu malah ikut di potong,"cetusnya.

Dikatakan, Abdul melihat kondisi ini dan setelah bertanya langsung ke masyarakat yang menerima bantuan tersebut, maka kita akan menanyakan kepada pihak terkait seperti apa sebenarnya juklas dan juknisnya. Diketahui, Desa Jojog mendapat bantuan pembangunan sebanyak 100 unit rumah bagi masyrakat kurang mampu.

Sementara itu,  menurut keterangan Kapala Dusun 3 Desa Jojog Supri mengatakan, dirinya hanya bertugas sebagai penyeleksi keluarga yang layak mendapatkan bantuan tersebut, sehingga urusan adanya indikasi pemotongan dana program BSBS dirinya tidak tahu menahu persoalan tersebut.

Selain itu ia menjelaskan, Masyrakat yang menerima dana tersebut tidak pernah melihat jumlah uang yang di berikan kepada mereka, kendati telah ditransfer melalui rekening yang telah disediakan oleh pemerintah setempat.

"Tugas saya hanya mencari keluarga yang layak mendapatkan bantuan dana program BSBS. di dusun saya ada 30 keluarga yang menerima bantuan tersebut. Sedangkan uang yang sebesar Rp 15 juta yang ditransfer diambil oleh petugas di atas, jadi masyrakat hanya menerima baham matrial bangunan saja,"ungkapnya.

Dilokasi yang sama, Ketua LSM Genta Lampung Timur, Fauzi Ahmad membenarkan bahwa di Desa Jojog, Kecamatan Pekalongan ada bantuan 100 unit bedah rumah, dan menurut Fauzi Ahmad memang ada dugaan pembangunan bedah rumah ini tidak sesuai dengan anggaran. maka diharapkan pihak terkait dapat menyelesaikan persoalan ini.

"Dapat dilihat dari fisiknya saja sudah tidak sesuai dengan kucuran dana yang diberikan oleh kementrian PUPERA. Dan tolong pihak terkait segera menindak lanjuti masalah ini,"pungkasnya.(ris/fdy)
 Sumber : radarmetro.com

No comments:

Post a Comment