Tuesday, January 31, 2017

Trauma Melihat Camera dan di Foto, Sempat Dimanfaatkan Orang

Gunasri bukanlah pengemis. Namun, ia terpaksa mengemis di jalan, meminta uluran tangan kepada pengunjung M3 (Mega Mall Metro). Penyakit hidrosefalus yang menyerang anaknya, Ritasa (14) menjadi alasan perempuan 30 tahun asal Desa Indraloka II, Kecamatan Waykenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung,  itu mengemis di Kota Metro.

Sepertinya ibu ini terlihat terauma melihat camera, mengambil foto anak  atau berbincang denganya. Pasalnya tahun lalu ia punya pengalaman buruk. Ada seseorang perempuan oknum yang tidak bertangjawab mengambil foto dan memposting di sosial media (Sosmed) meminta uluran bantuan ke no.rekening.

 “ Iya ceritanya sampai di palembang dan Bengkulu info transfer uang untuk biaya berobat. Ternyata uang tersebut dimanfaatkan orang tak bertangjawab. Nah, saya didatangi ya saya jawab apa adanya bahwa tidak menerima uang tersebut. Dan nilaianya pun sangat banyak sebesar Rp 75 juta. Makanya saya takut kalau difoto-foto takutnya musibah yang saya alami malah dimanfatkan orang lain,” tutur dia dengan wajah sendu.

Sejak ditingal sang suami, Gunasri mencari nafkah sendiri , untuk mengobati anak perempuannya yang berumur 14 tahun. “ Saya tidak tahu mau bagiamana lagi. Saya hanya berusaha bisa bertahan hidup dan anak saya bisa sembuh. Makanya ini mencoba tinggal di Kota Metro, baru tanggal 23 januari 2017 kemarin mengontrak di Metro. Kalau aslinya warga Desa Indraloka II, Kecamatan Waykenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung,”bebernya.

Perempuan berkerudung hitam ini terlihat sabar mengurusi buah hati anak keduanya. Ia mengaku hanya bermodal alas plastik berukuran 60x 80 centimeter  dan kotak kardus ia bersender di tembok Mega Mall Metro, baru sepekan mengemis disini dan perhari hanya mendapat Rp 100 – 130 ribu. Alhamdulilah cukup buat kebutuhan sehari-hari,”pungkasnya.(*)

No comments:

Post a Comment